On-page SEO adalah faktor-faktor yang menentukan teroptimasi atau tidaknya website anda terhadap mesin pencari dilihat dari dalam websitenya sendiri.
Artinya, anda akan melakukan optimasi di dalam website anda sendiri.
Optimasi on-page bertujuan agar mesin pencari mengetahui apakah website anda memang relevan/sesuai dengan apa yang dicari oleh user. Dan benar-benar yang memiliki kualitas terbaik.
Oleh karena itu, kuncinya 2 hal: relevan, kualitas.
Tanpa memenuhi keduanya, mustahil bisa mendapatkan peringkat 1 di mesin pencari.
Dalam artikel ini, kita akan mempelajari di bagian-bagian mana saja dalam website anda harus menerapkan optimasi on-page serta bagaimana melakukan optimasinya.
Konsep on-page SEO
Dalam SEO, konsep optimasi on-page adalah hal UTAMA yang harus anda pahami.
Inti dari on-page SEO sederhana…
…anda akan mengoptimasi website supaya:
Bermanfaat tinggi bagi pengunjung
Memudahkan pengunjung dalam melakukan eksplorasi
Pengunjung merasa betah di dalamnya
Mesin pencari mengerti struktur website anda
Setelah membaca 4 poin tersebut, anda mungkin akan bertanya,
“Saya kan optimasi untuk mesin pencari, kenapa malah fokus ke pengunjung?”
Jawabannya, ini…
Mesin pencari bisa mengetahui apakah pengunjung puas atau tidak dengan halaman yang mereka kunjungi.
Bayangkan kalau anda mencari sesuatu di Google, kemudian masuk ke salah satu website. Ternyata isinya tidak memuaskan. Kemungkinan besar setelah sekian detik anda akan klik tombol ‘back’ untuk mencari website lain. Ya kan?
Karena Google tentunya ingin menampilkan website-website yang memuaskan pengguna, maka website anda harus memuaskan pengunjung.
Inilah caranya:
Komponen Halaman Website yang Optimal
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna website. Kita akan bahas satu per satu dari setiap kategori berikut:
- Konten
- Keyword
- Judul
- URL
- Meta description
- Media gambar
- Outbound link
- Internal link
- Social sharing
- Kecepatan website
1. Konten dengan kualitas terbaik
Kalau anda perhatikan, konten adalah komponen utama dalam halaman website. Artinya, konten memegang peranan terbesar dalam optimasi on-page. Mustahil mendapatkan peringkat 1 tanpa punya konten berkualitas.
…tapi, apa itu konten berkualitas?
Inilah ciri-cirinya:
- Memberikan manfaat maksimum bagi pengunjung
- Lebih menonjol dibandingkan konten lain yang sejenis
- Disimak dalam waktu panjang oleh pengunjung
- Membangkitkan perasaan (kagum, terhibur, bahagia, dll.)
- Menyelesaikan permasalahan pengunjung
- Itulah 5 kriteria konten berkualitas.
Kalau anda ingin mendapatkan peringkat 1 di mesin pencari dalam durasi yang lama, maka konten anda sebaiknya memenuhi kelima hal itu.
Tanpa terkecuali.
Perlu anda ketahui juga kalau Google secara terang-terangan menyatakan bahwa mereka menentang konten yang:
- Kurus (thin), dengan kata lain tidak berbobot
- Tidak memberikan nilai tambah bagi pembaca
- Tidak original
- Membuat pembaca frustrasi (karena kualitasnya rendah)
Kalau konten anda masuk ke dalam salah satu kategori di atas, maka akan sangat sulit mendapatkan peringkat yang tinggi.
Parahnya, konten seperti itu beresiko penalti!
Google dan mesin pencari lain secara aktif memperbaharui algoritma-nya. Semakin ke depan, mereka akan semakin memahami kualitas dari sebuah konten.
Maka, berhati-hatilah dalam menerbitkan konten bagi website anda.
2. Keyword yang populer dan tepat sasaran
Coba ingat kembali terakhir kali ketika anda menggunakan Google…anda menulis beberapa kata sebagai keyword-nya. Kemudian Google menampilkan hasil yang berkaitan dengan keyword tadi.
Semakin relevan dengan keyword, semakin tinggi peringkatnya. Jadi, mengoptimasi halaman berarti mengoptimasi keyword. Setiap halaman di website anda harus dioptimasi paling tidak untuk 1 kata kunci.
Caranya?
Dengan menyertakan keyword dalam halaman website anda. Tepatnya di dalam konten, di judul, dan di URL.
Dengan demikian, mesin pencari dan pengunjung akan langsung memahami apa isi dari halaman website anda.
Satu hal lagi…
Anda harus memahami apa maksud di balik sebuah keyword.
Misalnya seseorang melakukan pencarian di Google dengan kata kunci “beli iphone”.
Kira-kira apa maksudnya?
Apakah dia ingin membeli iPhone ataukah dia ingin membaca artikel tentang cara membeli iPhone? Hmm…sepertinya yang pertama lebih masuk akal.
Google juga paham dengan hal ini.
Sehingga Google akan menampilkan halaman yang menjual iPhone.
Maka dari itu, mustahil bisa mendapatkan peringkat tinggi apabila anda menyediakan artikel tentang cara membeli iPhone.
3. Judul halaman yang mengundang klik
Cara termudah untuk mengoptimasi judul yaitu dengan menyertakan keyword utama yang anda incar.
Misalnya keyword “belajar SEO”, maka judulnya mengandung kata “belajar SEO”.
Tapi itu saja belum cukup…
…yang terpenting dalam judul bukan optimasi keyword, tapi optimasi terhadap ketertarikan manusia.
Apabila judul yang anda buat mampu menarik banyak pengunjung, maka peringkatnya akan naik.
Logikanya begini:
Misalkan ada 2 website yang bersaing, di peringkat 1 dan 2.
Ternyata peringkat 2 lebih banyak mendapatkan pengunjung daripada peringkat 1…karena judul yang dia buat lebih menarik, sehingga banyak yang klik.
Google ingin mengutamakan hasil terbaik, maka website di peringkat 2 akan dinaikkan ke peringkat pertama.
Masuk akal?
Karena judul adalah elemen halaman yang paling pertama dibaca di hasil pencarian, maka dengan mengoptimasi judul jumlah klik bisa bertambah.
4. URL yang singkat dan deskriptif
Meskipun pengaruhnya tidak besar, tapi URL yang mengandung keyword dapat mempengaruhi peringkat website anda di hasil pencarian.
Berikut ini contoh URL yang tidak baik. Hindari penggunaan URL seperti ini.
cungukitem.com/?p=94
URL yang bagus selalu relevan dengan apa isi dari halaman tersebut.
Contohnya:
Halaman tentang ‘resep bakso’ > domain.com/resep-bakso/
Halaman produk ‘macbook pro’ > domain.com/laptop/macbook-pro/
Buatlah URL yang mendeskripsikan konten, lebih baik lagi kalau mengandung keyword utama.
5. Meta description yang deskriptif dan mengundang klik
Meta description adalah 1-2 kalimat yang muncul dalam hasil pencarian. Meta description sebetulnya tidak mempengaruhi rangking halaman anda.
Selain itu, juga tidak selalu muncul di hasil pencarian. Karena Google sekarang lebih sering menggunakan kalimat di dalam konten sebagai deskripsi halaman.
Meskipun demikian, tidak ada salahnya bagian ini dioptimasi.
(Lagipula tidak memakan waktu lama)
Dengan meta description yang menarik, maka kemungkinan orang lain untuk mengunjungi website anda akan semakin tinggi.
Seperti logika tadi, semakin banyak klik dari manusia = semakin baik peringkatnya.
6. Gambar berkualitas tinggi dan berukuran optimal
Bayangkan sebuah halaman website yang 100% isinya teks, pasti sangat membosankan. Maka dari itu, gambar dan/atau video merupakan nilai tambah.
Anehnya, banyak yang beranggapan gambar justru merugikan…
…tidak benar.
Tidak ada kerugian dalam menggunakan multimedia dalam konten.
Kecuali, apabila jumlahnya sangat banyak sehingga membuat komputer pengunjung website anda macet. Atau apabila tidak ada kaitannya dengan konten.
Beberapa tips:
- Gunakan gambar yang berhubungan dan menjelaskan konten
- Gunakan tipe ekstensi yang tepat agar ukuran file tidak membengkak
- Pastikan resolusi gambar sesuai dengan yang ditampilkan
- Kompres gambar supaya optimal
- Tambahkan atribut alt ketika meletakkan gambar
7. Referensi berupa link ke website lain
Poin ini sangat penting terutama bagi website baru.
Google, sebagai pusat informasi tentunya ingin menyediakan konten-konten yang terpercaya. Agar informasinya tidak menyesatkan banyak orang.
Inilah mengapa website besar lebih mudah masuk halaman pertama…
…karena reputasinya sudah terbangun sejak lama.
Nah, karena website anda masih baru, Google menganggap isinya belum bisa dipercaya. Karena belum dipercaya, maka akan lebih sulit mendapatkan peringkat tinggi.
Disini lah link referensi bisa membantu.
Link ke website lain yang reputasinya bagus dan relevan akan membuat reputasi konten anda jadi lebih baik. .
Analoginya seperti ini:
Coba ambil salah satu buku non-fiksi.
Di dalam buku tersebut pasti ada daftar pustaka atau catatan kaki. Isinya informasi kutipan dari sumber lain.
Buku tanpa kutipan sumber lain akan dianggap tidak terpercaya.
8. Internal link untuk mempermudah navigasi
Ada istilah yang namanya bounce.
Bounce artinya ketika seseorang masuk ke website anda, kemudian dia langsung keluar tanpa melakukan apapun.
Kalau bounce rate dari website anda tinggi, bisa jadi karena:
Kualitasnya mengecewakan
Navigasinya sulit
Ingat lagi, website yang mengecewakan pengunjung tidak akan bisa mendapatkan peringkat tinggi.
Sehingga bounce rate bisa jadi faktor yang menunjukkan kepuasan pengunjung.
Salah satu upaya untuk menurunkan bounce rate adalah dengan memasang internal link (link antar halaman), supaya pengunjung dengan mudah berkunjung ke halaman lain dalam website anda.
9. Bisa di-share ke social media
Saat ini Google tidak menganggap jumlah share sebagai faktor penentu peringkat di Google, tapi bukan berarti social sharing tidak penting.
Justru sebaliknya.
Social share punya dampak tidak langsung terhadap peringkat website.
Ini manfaat dari social share:
Tambahan pengunjung
Branding, website anda akan dikenal
Faktor kepuasan bertambah tinggi (kalau website anda bisa memuaskan pengunjung yang datang)
Beberapa dari pengunjung akan memberikan backlink (dibahas lebih lanjut dalam bab selanjutnya)
Dibandingkan SEO, social media akan membangun brand website anda dengan lebih cepat.
Inilah yang punya efek terhadap SEO.
Ketika website anda sudah dikenal, maka orang-orang akan mencari website anda lewat Google…
…karena banyak yang mencari lewat Google, artinya reputasi website anda akan dianggap bagus oleh Google.
Oleh karena itu, pasang tombol share di website anda.
10. Kecepatan respon dan hambatan kecepatan
Website yang lebih cepat akan mendapatkan peringkat yang lebih baik.
Dalam artikel yang ditulis oleh Billy Hoffman di MOZ, terlihat bahwa website yang berada dalam peringkat atas memiliki waktu respon yang lebih singkat.
Peningkatan kecepatan bukan hanya untuk mesin pencari. Pengunjung juga akan jadi lebih nyaman berada dalam website yang waktu loadingnya singkat.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan:
Kualitas hosting yang digunakan
Jumlah file .js dan .css di <head>
Ukuran halaman yang terlalu besar sehingga mengganggu pengunjung
Perlu diingat: keberadaan gambar dan video tidak akan dianggap mengurangi kecepatan website. Kecuali apabila jumlahnya berlebihan dan tidak diperlukan
0 comments
Post a Comment