Wednesday 14 November 2018

CASH FLOW


A. Pengertian Aliran Uang (Cash Flow)
Cash Flow berasal dari dua suku kata,  yaitu cash yang artinya uang dan flow yang artinya aliran. Jadi secara singkat Cash Flow adalah aliran uang. Berarti Cash Flow adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan dalam satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 : 5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh peusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Hal yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi yang dimiliki suatu perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan uangnya dan kapan perusahaan menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar.

B. Fungsi Cash Flow
Fungsi dari cash flow secara umum yaitu melihat aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai nilai yang berbeda. Contohnya pada periode awal nominal uang kita sebesar Rp. 100000,00. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya nominal uang kita belum tentu sebesar Rp. 100000,00. Mungkin nominal uang kita naik atau turun seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu cash flow memberikan gambaran nilai uang Rp. 1000000,00 pada periode dan seterusnya, apakah nilai nominalnya naik atau turun seiring bertambahnya waktu.

Cash flow mempunyai 3 fungsi lainnya, yaitu :
  1. Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
  2. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan yang bertujuan untuk menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
  3. Fungsi capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

C. Keterbatasan

Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan lain, yaitu :
  1. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
  2. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
  3. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus uang masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget uang, misalnya: kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibannya.

D. Manfaat
Kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajemen, diantaranya :
  1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
  2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
  3. Membantu manager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
  4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.

E. Tujuan Utama Cash Flow
Tujuan utama pembuatan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relefan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Pelaporan sumber daya, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perudahaan yang paling likuid.

Laporan arus kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tetapi penting berikut :
  1. Dari mana kas berasal selama satu periode?
  2. Berapa kas yang digunakan selama satu periode?
  3. Berapa perubahan saldo kas selama satu periode?
  4. Wawasan Internasional: International Accounting Standar 7 mewajibkan penyajian laporan arus kas. Baik standar internasional maupun GAAP. AS menetapkan bahwa arus kas harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.

F. Aliran Cash Flow
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

1. Cash inflow
Cash inflow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan uang (penerimaan uang). Aliran uang masuk (cash inflow) terdiri dari :
  • Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
  • Penagihan piutang dari penjualan kredit.
  • Penjualan aktiva tetap yang ada.
  • Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
  • Pinjaman/hutang dari pihak lain.
  • Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow
Cash out flow adalah aliran uang yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran uang. Aliran uang keluar (cash out flow) terdiri dari:
  • Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
  • Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
  • Pembelian aktiva tetap.
  • Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
  • Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
  • Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan aliran uang ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Aliran uang yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu :
  1. Initial Cash Flow (Aliran uang awal) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan lain-lain. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
  2. Operational Cash Flow (Aliran uang operasional) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh karena itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
  3. Terminal Cash Flow (Aliran uang akhir) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Menurut Robert T. Kiyosaki, aliran uang terbagi menjadi dua kuadran yaitu kudran Kiri (terdiri dari E dan S) dan kuadran Kanan (terdiri dari B dan I). Berikut penjelasannya.

E (Employee)
Anda punya pekerjaan, anda menukar waktu dan tenaga untuk diganti dengan sejumlah uang. Atau anda pencari pekerjaan yang aman dan menjamin, dengan bayaran tinggi dan tunjangan bagus.

S (Self Employee)
Anda memiliki pekerjaan, anda adalah superman dalam pekerjaan anda. Apabila anda sakit, pekerjaan dan aliran uang anda juga sakit. Anda tidak akan pernah menemukan orang yang pantas untuk pendelegasian tugas anda. Dengan bayaran tinggi, anda adalah pekerjaan anda. Anehnya, banyak orang yang merasa sudah berada di sisi B padahal sejatinya masih berada di sisi S.

B (Business Owner)
Anda memiliki sistem dan orang bekerja untuk anda. Anda senantiasa mencari orang untuk mengisi posisi tertentu dalam sistem milik anda.

I (Investor)
Uang bekerja untuk anda. Anda hanya pencari sistem yang kuat dan teruji untuk anda investasikan uang anda disana. Investor ulung hanya menginvestasikan sebagian kecil uang mereka ke sistem yang sedang berkembang. Biasanya, merekalah yang menguasai ekonomi secara tidak langsung.

Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan aliran uang harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

1. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak. Rinciannya :
  • Arus kas masuk
  • Penjualan barang dagangan
  • Dividend
  • Pendapatan bunga
  • Arus kas keluar
  • Pembayaran pembelian barang dagangan
  • Pembayaran pembelian perlengkapan
  • Pembayaran pajak

2. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas. Rinciannya :
  • Arus kas masuk
  • Penjualan aktiva tetap
  • Penjualan ekuitas perusahaan lain
  • Pengembalian pokok pinjaman
  • Arus kas keluar
  • Pembelian aktiva tetap
  • Pembelian obligasi dan ekuitas perusahaan lain
  • Pinjaman kepada pihak ketiga

3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman. Rinciannya :
  • Arus kas masuk
  • Hasil dari pinjaman
  • Penerbitan saham ekuitas sendiri
  • Arus kas keluar
  • Pelunasan pokok pinjaman
  • Pembelian kembali saham perusahaan sendiri
  • Pembayaran Deviden

G. Penyusunan Cash Flow
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
  1. Menentukan minimum uang.
  2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
  3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
  4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah :
  1. Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu
  2. Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau inflow (+).
  3. Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau outflow (-).
  4. Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi.
  5. P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada tahun ke-0.


F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).

A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun pertama hingga tahun ke –n sebesar A.

Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang sama secara seragam.

Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang menurun secara seragam.

Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari :
  1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan
  2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
  3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.

H. Indeks Aliran Uang – Indikator MFI
1. Definisi Indeks Aliran Uang
Indeks Aliran Uang/Money Flow Index (MFI) adalah indikator teknis yang dikembangkan untuk memperkirakan intensitas aliran uang ke aset tertentu dengan membandingkan kenaikan dan penurunan harga selama periode waktu tertentu, tetapi juga memperhitungkan pertimbangan volume trading.

2. Cara Menggunakan Indeks Aliran Uang
Indikator ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah aset overbought atau oversold, serta untuk menentukan kemungkinan titik balik.

Menganalisa area ekstrim (overbought/oversold) :
  • Jika LKM naik di atas 80, aset tersebut umumnya dianggap overbought. Sebuah sinyal jual muncul jika LKM melintasi batas area overbought dari atas;
  • Jika LKM turun di bawah 20, aset umumnya dianggap oversold. Sebuah sinyal beli muncul jika LKM melintasi batas area oversold dari bawah.

Analisis pola divergensi :
  • Meningkatnya LKM bersama dengan penurunan harga menunjukkan downtrend mungkin melemah.
  • Turunnya LKM bersama dengan kenaikan harga menunjukkan bahwa uptrend mungkin melemah.

3. Rumusan Indeks Aliran Uang (Perhitungan)
Langkah-langkah berikut diperlukan untuk menghitung indeks :
TP = (H + L + C) / 3;
MF = TP*Vol;
MR = Jumlah(MF+) / Jumlah(MF-);
MFI = 100 – (100 / (1 + MR)),
Dimana :
TP – harga khusus;
H – titik tinggi saat ini;
L – titik rendah saat ini;
C – harga tutup;
MF – aliran uang (positif (MF+) jika TP saat ini > TP sebelumnya, negatif (MF-) sebaliknya);
Vol – volume;
MR – rasio uang.

I. Cara Menghitung Cash Flow
Ada 2 cara dalam menghitung cash flow, yaitu:

Kas Masuk Bersih= EAT+ Penyusutan
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri.
Kas Masuk Bersih= EAIT+Penyusutan+Bunga (1-tax)
Jika proyek/usaha tersebut dibiayai dengan modal pinjaman.
Contoh Cash Flow :
UraianMenurut lap. AkuntansiKeteranganArus Kas
1. PendapatanRp. 400 jutaKas MasukRp. 400 juta
2. Biaya-Biaya
-Total Biaya
-Penyusutan
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
Kas Keluar
Kas Masuk
Rp. 200 juta
Rp. 100 juta
3. Laba Sebelum pajak (EBT)Rp. 100 juta
4. Pajak 50%Rp.  50 juta
Laba Setelah Pajak (EAT)Rp. 50 juta
Cash flow = EAT+Penyusutan = 50 juta + 100 juta = 150 juta

Catatan :
EBT = Earning Before Tax (Laba Sebelum Pajak)
EAT = Earning After Tax (Laba Setelah Pajak)
Khusus bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau perluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya. Laporan keuangan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode (Kasmir & Jakfar, 2005:137).

Net Present Value
1. Aplikasi Untuk Cash FlowSetiap Tahun Berbeda
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 jutaselama 5 tahun, dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan 20 %, perkiraan arus kas (cash flow)pertahunnya sebagai berikut :
TahunArus kas
117.500.000
219.000.000
320.500.000
422.000.000
524.500.000
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis NPV !

Rumus :
CF1     CF2        CF3             CFN
PV   =               +             +           +….+             – OI
(1+i)1   (1+i)2    (1+i)3             (1+i)n
NPV=    ∑ PV Cash flow – Nilai Investasi (Original investment)
Tahun
(1)
Cash Flow
(2)
Interest Rate
(3)
Present Value
(4)=(2)x(3)
1Rp. 17.500.0000,833Rp. 14.577.500
2Rp. 19.000.0000,694Rp. 13.186.000
3Rp. 20.500.0000,579Rp. 11.869.500
4Rp. 22.000.0000,482Rp. 10.604.000
5Rp. 24.500.0000,402Rp. 9.849.000
Total present value
Original investment
Rp. 60.086.000
Rp. 50.000.000
Net Present ValueRp.10.086.000
Berdasarkan kriteria NPV, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima kerena NPV-nya positif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan present value cash flow sebesar Rp. 24.750.000

Profit Sharing
1. Aplikasi Untuk Cash FlowSetiap Tahun Berbeda
Contoh :
Suatu perusahaan (asumsi) sedang mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta selama 5 tahun dengan nisbah bagi hasil 80:20, perkiraan arus kas (cash flow) pertahunnya sebagai berikut:
TahunArus kas
117.500.000
219.000.000
320.500.000
422.000.000
524.500.000
Hitunglah keuntungan perusahaan tersebut dengan menggunakan analisis profit sharing !
Tahun
(1)
Cash flow
(2)
Nisbah Bagi Hasil
(3)
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
1Rp. 17.500.0000,2Rp. 3.500.000
2Rp. 19.000.0000,2Rp. 3.800.000
3Rp. 20.500.0000,2Rp. 4.100.000
4Rp. 22.000.0000,2Rp. 4.400.000
5Rp. 24.500.0000,2Rp. 4.900.000
Total Profit
Jumlah Investasi
Rp. 20.700.000
Rp. 50.000.000
Profit SharingRp. -29.300.000
Berdasarkan analisis Profit Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak, karena jumlah Profit Sharing lebih kecil dari jumlah investasi. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flowsebesar Rp. -29.300.000

Namun, dalam analisis profit sharing besar kecilnya nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara bersama dengan berlandaskan prinsip keadilan. Artinya dalam hal ini, pihak investor dapat menawar kembali jumlah nisbah tersebut. Misalnya, berdasarkan kesepakatan antara pihak pengelola dana dan pihak pemberi dana terjadi kesepakatan nisbah bagi hasil 50:50
Tahun
(1)
Cash flow
(2)
Nisbah Bagi Hasil
(3)
Profit Sharing
(4)=(2)x(3)
1Rp. 17.500.0000,5Rp. 8.750.000
2Rp. 19.000.0000,5Rp. 9.500.000
3Rp. 20.500.0000,5Rp. 10.250.000
4Rp. 22.000.0000,5Rp. 11.000.000
5Rp. 24.500.0000,5Rp. 12.250.000
Total Profit
Jumlah Investasi
Rp. 51.750.000
Rp. 50.000.000
Profit SharingRp. 1.750.000
Berdasarkan analisis profit sharing dengan nisbah 50:50, jumlah profit adalah Rp. 1.750.000. Artinya, jika proyek investasi ini terjadi investor akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.750.000

2. Aplikasi Untuk Cash FlowSetiap Tahun Sama
Suatu perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp. 50 juta dengan arus kas(cash flow) Rp. 25 juta pertahun sebesar Rp.  juta selama 5 tahun dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan dengan nisbah bagi hasil 80:20.
Tahun
(1)
Cash flow
(2)
Nisbah Bagi Hasil
(3)
Profit sharing
(4)=(2)x(3)
1Rp. 25.000.0000,2Rp. 5.000.000
2Rp. 25.000.0000,2Rp. 5.000.000
3Rp. 25.000.0000,2Rp. 5.000.000
4Rp. 25.000.0000,2Rp. 5.000.000
5Rp. 25.000.0000,2Rp. 5.000.000
Total Profit
Jumlah Investasi
Rp. 25.000.000
Rp. 50.000.000
Profit SharingRp. -25.000.000
Berdasarkan kriteria Profit Sharing, usulan proyek investasi tersebut sebaiknya ditolak kerena Profit-nya negatif. Artinya dana sebesar Rp. 50 juta yang diinvestasikan selama 5 tahun dalam proyek tersebut dapat menghasilkan profit sharing cash flow sebesar Rp. -25.000.000

Akan berbeda hasilnya, jika dengan contoh yang sama, namun besaran nisbah bagi hasilnya 60:40,

Cash flow = 25.000.000 x 0,4 = 10.000.000

Waktu investasi = 10.000.000 x 5 = 50.000.000

Artinya, jika proyek investasi tersebut diterima, dengan nisbah bagi hasil 60:40 jumlah antara profitdan modal itu sama (impas).

Penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan NPV, yang mengedepankan analisis kelayakan finansial, tentu akan menolak proyek investasi dengan nilai cash flowbersih yang lebih kecil dari modal, karena pihak investor akan mengalami kerugian. Akan tetapi, dalam prinsip Islam, investasi seharusnya tidak dengan menentukan keuntungan dimuka, tapi dilakukan melalui bagi hasil baik dalam keadaan untung maupun situasi rugi (profit and loss sharing). Prinsip ini lebih menjunjung keadilan, karena hasil akhir suatu kegiatan bisnis sebenarnya tidaklah pasti. Bila penentuan keuntungan dimuka, maka kemungkinan besar salah satu pihak akan mengalami kerugian, sedangkan Islam menghendaki dilakukannya perhitungan bagi hasil secara adil dengan melibatkan penyedia dana maupun pelaku aktivitas usaha.




Sumber : 
https://hot.yukbisnis.com/cashflow-quadrant/
https://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/05/24/manajemen-keuangancash-flow/
http://joelyants.blogspot.co.id/2015/10/aliran-uang-cash-flow-dan-penyusunannya.html
http://nurdiansahferdi.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-aliran-uang-cash-flow.html
https://mfahrulrozi14.wordpress.com/2016/10/04/aliran-uang-cash-flow-dan-penyusunannya/
https://www.ifcmarkets.co.id/ntx-indicators/money-flow-index

1 comments:

  1. As a newbie to the internet, this info has proved to be particularly helpful. Thanks!
    I want to take this moment to say that I really love this blog. It has been a good resource of information for me in my research. Thank you so much.
    Hai bisogno di un lavoro part time ti consiglio il qui presente sito web. Cerchi telelavoro online?
    I think that is an interesting point, it made me think a bit. Thanks for sparking my thinking cap. Sometimes I get so much in a rut that I just feel like a record.
    OLANSI FACTORY

    ReplyDelete