Wednesday, 24 August 2016

Tari Kecak dari Pulau Dewata

Tari Kecak dari Pulau Dewata Bali
Pustakabudaya - Ngomongin soal Bali, rasanya tidak ada yang tidak mengenalnya. Pulau yang berjuluk Pulau Dewata ini memang sudah dikenal luas di dunia. Malah, banyak orang luar lebih mengenal Bali daripada Indonesia-nya?


Pulau Bali memang menyimpan sejuta pesona, keberagaman penduduknya dan globalisasi tidak memudarkan budaya lokal yang terpelihara dengan baik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sebut saja salah satu seni tari yang berasal dari Bali ini yaitu Tari Kecak. Anda pernah dengar soal Kecak?


Menurut cerita rakyat Bali tarian ini muncul sekitar tahun 1930 an. Tarian ini biasanya dimainkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dengan irama tertentu dan menyerukan kata “cak” sambil mengangkat kedua lengan. Lantaran menceritakan tentang kisah Ramayanan, barisan penari ini adalah perwujudan barisan kera yang sedang membantu Rama melawan Rahwana demi menyelamatkan kekasihnya Shinta.

Banyak masyarakat Bali yang mempercayai bahwa Kecak pada dasarnya berawal dari ritual Sanghyan, yakni sebuah tradisi tarian dimana penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar. Sang Penari melakukan tarian sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur. Para penari tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan cantur yang melingkari pinggang mereka. Selain puluhan penari tersebut, ada pula penari lain yang memerankan tokoh Rhama, Shinta, Rahwana, Hanoman dan Sugriwa.

Sejak tahun 1930, tari kecak terus mengalami perubahan dan perkembangan. Perkembangan tersebut terlihat dari segi cerita dan pementasan dimana cerita yang ditampilkan saat ini tidak hanya satu bagian dari kisah Ramayana. Dahulu pun tarian ini hanya bertempat di Desa Bona, Gianyar. Saat ini, Tari Kecak sudah dapat dijumpai dihampir seluruh daerah di Bali.

Dalam pertunjukan Tari Kecak memang sedikit unik. Musik yang mengiringi pertunjukan tari ini dihasilkan dari perpaduan suara anggota cak yang berjumlah 50-70 orang yang membuat musik secara akapela. Seseorang akan bertindak sebagai pemimpin dan memberikan nada awal, seseorang yang lain bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan pada nada tinggi atau rendah. Ada juga yang bertindak sebagai penembang solo serta dalang sebagai pelantun cerita.

Tari kecak memang sebuah karya budaya yang memiliki keunikan tersendiri. Bukan hanya itu, pertunjukan Tari kecak ini memang selalu ditunggu dan mengundang decak kagum para penontonnya. Tari kecak yang merupakan buah karya kebudayaan Bali patut untuk dilestarikan mengingat posisinya sebagai ujung tombak serta produk budaya yang mengangkat citra dan posisi Indonesia di mata Internasional.

0 comments

Post a Comment