Sebagian dari kita yang cukup beruntung memiliki mobil pribadi atau mobil keluarga mungkin pernah merasa keberuntungan itu berbalik dengan cepat menjadi suatu masalah saat menyervis mobil.
Baik itu servis rutin terjadwal maupun mendadak, ada beberapa hal yang jarang Anda dengar dari montir profesional. Jadi, ketahuilah tips sederhana dari pakar industri automotif berikut ini sehingga Anda lebih leluasa mengambil keputusan. Siapa tahu saja, informasi ini bisa menghindarkan Anda dari biaya servis yang besar, dan yang lebih penting lagi rasa kecewa!
1. “Tentu saja, Carilah Pendapat Montir Lain dan Pastikan Anda Merasa Nyaman Sebelum Memutuskan Memperbaiki Mobil.”
Banyak dari kita yang mengambil langkah hati-hati dan mencari pendapat kedua saat mengetahui diagnosis dokter. Sama halnya, mencari pendapat kedua dari montir lain dapat menegaskan masalah pada mobil Anda, jika memang ada.
Montir yang jujur dan menawarkan harga wajar untuk suatu pekerjaan yang harus dilakukan tentu memahami bahwa Anda perlu mencari pendapat montir lain untuk memastikan sarannya. Lain waktu menyervis mobil, beri tahukan kepada montir di sana bahwa Anda ingin memeriksakan masalah pada mobil di bengkel lain sebelum memutuskan perbaikan apa pun. Reaksi montir terhadap pernyataan Anda mengisyaratkan tingkat akurasi sarannya dan menempatkan Anda pada posisi yang lebih baik untuk memeriksakan mobil terlebih dahulu.
2. “Apakah Anda Telah Melakukan Pemeriksaan Diagnostik pada Mobil?"
Ada banyak perangkat lunak diagnostik mobil yang dapat Anda peroleh dengan mudah di internet. Perangkat lunak ini memungkinkan Anda melakukan pemeriksaan cepat tanpa perlu membawa mobil ke bengkel. Sejak akhir tahun 1900an, sebagian besar mobil memiliki sensor internal elektronis, jadi perangkat diagnostik bluetooth seperti Plex Kiwi 3 atau Craven OBDII Connector dapat membantu Anda mendeteksi penyebab menyalanya lampu “check engine” yang mengganggu. Perangkat ini mudah dihubungkan dengan ponsel pintar dan dapat memberikan laporan status kondisi mobil secara berkala.
Selain mengetahui kondisi mobil, tingkatkan juga keamanan selama berkendara menggunakan tips mudah berikut ini!
Saat digunakan secara bersamaan, informasi tambahan ini akan membuat Anda mampu mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan saran dari montir. Montir yang mengabaikan hasil pemeriksaan ini, dan mengatakan bahwa mereka punya saran “yang lebih baik” mungkin justru mencoba menawarkan perbaikan “tersembunyi”. Jadi, waspadailah tanda-tanda masalah ini!
3. “Ban Mobil yang Diproduksi Lebih dari 6 Tahun Lalu Sudah Tidak Aman Digunakan.”
Dengan tingkat pemakaian biasa, masa pakai rata-rata sebagian besar ban mobil adalah sekitar enam-delapan tahun. Tanda-tanda Anda harus mengganti ban adalah permukaan ban yang tampak aus atau adanya sedikit getaran di setir selama mengemudi. Jika Anda ingin membeli ban baru, pastikan untuk memeriksa tanggal produksinya sebelum membeli.
Sekalipun belum pernah digunakan, masa pakai ban mobil adalah lima hingga tujuh tahun setelah tanggal produksinya. Selama disimpan, karet ban akan menua, minyaknya mengering, dan kelenturan karet ban pun berkurang. Karena ban harus mampu menyesuaikan diri mengikuti tekstur jalan sehingga dapat mencengkeram dengan baik, berkurangnya kelenturan ban tidak akan memberikan daya cengkeram optimal selama berkendara. Hal ini tidaklah aman dan akibatnya, Anda mungkin harus mengganti ban lagi segera setelah itu.
Catatan: Walaupun kedalaman alur ban adalah penanda tingkat keausan ban dari luar, alur ban “baru” yang dalam tidak bisa dijadikan sebagai faktor penentu utama karena alur ini tidak berpengaruh pada daya cengkeram ban terkecuali dalam kondisi jalanan basah. Ingatlah: ban tidak lentur tidak dapat mencengkeram jalan.
Montir mungkin berusaha menjual ban produksi lama dengan harga yang lebih murah untuk menjual dan mengurangi persediaan bengkelnya. Ingatlah untuk memeriksa tanggal produksi ban dan ambil keputusan setelah mengetahuinya!
Baik itu servis rutin terjadwal maupun mendadak, ada beberapa hal yang jarang Anda dengar dari montir profesional. Jadi, ketahuilah tips sederhana dari pakar industri automotif berikut ini sehingga Anda lebih leluasa mengambil keputusan. Siapa tahu saja, informasi ini bisa menghindarkan Anda dari biaya servis yang besar, dan yang lebih penting lagi rasa kecewa!
1. “Tentu saja, Carilah Pendapat Montir Lain dan Pastikan Anda Merasa Nyaman Sebelum Memutuskan Memperbaiki Mobil.”
Banyak dari kita yang mengambil langkah hati-hati dan mencari pendapat kedua saat mengetahui diagnosis dokter. Sama halnya, mencari pendapat kedua dari montir lain dapat menegaskan masalah pada mobil Anda, jika memang ada.
Montir yang jujur dan menawarkan harga wajar untuk suatu pekerjaan yang harus dilakukan tentu memahami bahwa Anda perlu mencari pendapat montir lain untuk memastikan sarannya. Lain waktu menyervis mobil, beri tahukan kepada montir di sana bahwa Anda ingin memeriksakan masalah pada mobil di bengkel lain sebelum memutuskan perbaikan apa pun. Reaksi montir terhadap pernyataan Anda mengisyaratkan tingkat akurasi sarannya dan menempatkan Anda pada posisi yang lebih baik untuk memeriksakan mobil terlebih dahulu.
2. “Apakah Anda Telah Melakukan Pemeriksaan Diagnostik pada Mobil?"
Ada banyak perangkat lunak diagnostik mobil yang dapat Anda peroleh dengan mudah di internet. Perangkat lunak ini memungkinkan Anda melakukan pemeriksaan cepat tanpa perlu membawa mobil ke bengkel. Sejak akhir tahun 1900an, sebagian besar mobil memiliki sensor internal elektronis, jadi perangkat diagnostik bluetooth seperti Plex Kiwi 3 atau Craven OBDII Connector dapat membantu Anda mendeteksi penyebab menyalanya lampu “check engine” yang mengganggu. Perangkat ini mudah dihubungkan dengan ponsel pintar dan dapat memberikan laporan status kondisi mobil secara berkala.
Selain mengetahui kondisi mobil, tingkatkan juga keamanan selama berkendara menggunakan tips mudah berikut ini!
Saat digunakan secara bersamaan, informasi tambahan ini akan membuat Anda mampu mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan saran dari montir. Montir yang mengabaikan hasil pemeriksaan ini, dan mengatakan bahwa mereka punya saran “yang lebih baik” mungkin justru mencoba menawarkan perbaikan “tersembunyi”. Jadi, waspadailah tanda-tanda masalah ini!
3. “Ban Mobil yang Diproduksi Lebih dari 6 Tahun Lalu Sudah Tidak Aman Digunakan.”
Dengan tingkat pemakaian biasa, masa pakai rata-rata sebagian besar ban mobil adalah sekitar enam-delapan tahun. Tanda-tanda Anda harus mengganti ban adalah permukaan ban yang tampak aus atau adanya sedikit getaran di setir selama mengemudi. Jika Anda ingin membeli ban baru, pastikan untuk memeriksa tanggal produksinya sebelum membeli.
Sekalipun belum pernah digunakan, masa pakai ban mobil adalah lima hingga tujuh tahun setelah tanggal produksinya. Selama disimpan, karet ban akan menua, minyaknya mengering, dan kelenturan karet ban pun berkurang. Karena ban harus mampu menyesuaikan diri mengikuti tekstur jalan sehingga dapat mencengkeram dengan baik, berkurangnya kelenturan ban tidak akan memberikan daya cengkeram optimal selama berkendara. Hal ini tidaklah aman dan akibatnya, Anda mungkin harus mengganti ban lagi segera setelah itu.
Catatan: Walaupun kedalaman alur ban adalah penanda tingkat keausan ban dari luar, alur ban “baru” yang dalam tidak bisa dijadikan sebagai faktor penentu utama karena alur ini tidak berpengaruh pada daya cengkeram ban terkecuali dalam kondisi jalanan basah. Ingatlah: ban tidak lentur tidak dapat mencengkeram jalan.
Montir mungkin berusaha menjual ban produksi lama dengan harga yang lebih murah untuk menjual dan mengurangi persediaan bengkelnya. Ingatlah untuk memeriksa tanggal produksi ban dan ambil keputusan setelah mengetahuinya!
4. “Ini Adalah Suku Cadang Lama yang Baru Diganti"
Sebelum melanjutkan perbaikan mobil, ingatlah untuk meminta montir menunjukkan suku cadang lama yang diganti dengan yang baru. Permintaan ini menunjukkan bahwa Anda ingin melihatnya sendiri, atau membuka kemungkinan pihak lain melihatnya juga.
Dengan demikian, montir akan terdorong untuk hanya mengganti suku cadang yang memang perlu diganti sehingga menghindarkan Anda dari perbaikan dan biaya yang tidak perlu. Montir yang tidak bersedia menunjukkan suku cadang lama mobil harus Anda waspadai karena mereka kemungkinan akan menambah-nambahi jumlah kerusakan pada mobil untuk memperbesar biaya perbaikannya.
Walaupun kemungkinannya kecil montir Anda melakukan hal di atas untuk memaksimalkan keuntungan, mengetahui hal ini bisa membantu Anda menghemat beberapa juta rupiah setiap tahunnya! Ingatlah untuk mengingatkan montir Anda saat servis mobil berikutnya dan perhatikan perbedaannya!
Sebelum melanjutkan perbaikan mobil, ingatlah untuk meminta montir menunjukkan suku cadang lama yang diganti dengan yang baru. Permintaan ini menunjukkan bahwa Anda ingin melihatnya sendiri, atau membuka kemungkinan pihak lain melihatnya juga.
Dengan demikian, montir akan terdorong untuk hanya mengganti suku cadang yang memang perlu diganti sehingga menghindarkan Anda dari perbaikan dan biaya yang tidak perlu. Montir yang tidak bersedia menunjukkan suku cadang lama mobil harus Anda waspadai karena mereka kemungkinan akan menambah-nambahi jumlah kerusakan pada mobil untuk memperbesar biaya perbaikannya.
Walaupun kemungkinannya kecil montir Anda melakukan hal di atas untuk memaksimalkan keuntungan, mengetahui hal ini bisa membantu Anda menghemat beberapa juta rupiah setiap tahunnya! Ingatlah untuk mengingatkan montir Anda saat servis mobil berikutnya dan perhatikan perbedaannya!
0 comments
Post a Comment