Suku Dayak Kenyah |
Penulis merasa bingung, koq mengulas soal Dayak tidak ada bosan-bosannya. Mungkin terlalu banyak pesona yang luar biasa membuat penulis bersemangat untuk menuangkan inspirasi ke dalam sebuah cerita yang menarik. Kali ini penulis mengajak pembaca blog untuk mengenal pakaian adat Suku Dayak Kenyah.
Bukan isapan jempol, jika banyak orang bilang kalau seorang gadis dayak mengenakan pakaian adat terlihat begitu anggun dan indah dilihat, kalau seorang pemuda dayak yang mengenakannya terlihat begitu gagah dan berwibawa. Setuju sekali!
Corak khas Suku Dayak Kenyah yang terbentuk dari susunan manik-manik beraneka warna tampak kontras menghiasi kain hitam, yang dipakai sebagai bahan dasar pakaian adat itu. Sehingga menunjukkan makna suku Dayak yang memanfaatkan alam dengan arif di kehidupan sehari-hari.
Menurut cerita dari teman saya dari Kutai Kartanegara, ada sebuah desa disana yang masih kental dengan budaya, dimana saat musim panen tiba semua masyarakat mengenakan pakaian adat mereka. Seru ya dan mungkin kalau saya yang lihat, ugh...
Kenyah ada yang untuk perempuan yang dinamakan Ta’a dan Sapei sapaq untuk laki-laki. Ta’a terdiri dari tutup kepala yang terbuat dari pandan biasanya diapakai untuk orang tua. Atasan atau baju dinamakan sapei inoq dan bawahannya atau rok disebut ta a. Atasan dan bawahan ini semuanya dihiasi dengan manik-manik. Wanita yang memakai ta’a ini biasanya melengkapi dengan uleng atau hiasan kalung manik yang untaiannya sampai bawah dada.
Sedangkan Sapei sapaq yang dikenakan laki-laki pada umumnya hampir sama dengan motif pakaian adat perempuan. Namun Sapei sapaq atasannya dibuat berbentuk rompi, dan bawahannya adalah cawat yang disebut abet kaboq. Biasanya para pria melengkapi sapei sapaq dengan mandau yang terikat di pinggang.
0 comments
Post a Comment