Sunday, 3 September 2017

Tutorial PLC : Perangkat Keluaran Dasar pada Otomasi Industri

Setelah Perangkat masukan Dasar dan  Perangkat Kendali Dasar, bagian ke tiga adalah Perangkat Keluaran Dasar. Perangkat keluaran adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk merubah signal keluaran menjadi sebuah kondisi sesuai dengan keinginan pengguna. Berikut ini pengelompokan jenis keluaran berdasarkan kegunaannya.

  • Berfungsi untuk memberitahukan operator atau menunjukkan status pengoperasian mesin. Contohnya Lampu Indikator, tower Lamp, Digital Panel Indicator dan HMI.
  • Berfungsi untuk mengubah volume panas sistem target. Contohnya Heater dan Inverter
  • Berfungsi untuk menggerakkan, memutar, atau mengatur produk target pada kecepatan yang lebih tinggi dan lebih akurat. Contohnya Motor, Pneumatik, dan Solenoid. Perangkat keluaran yang dapat mengasilkan sebuah gerakan secara umum disebut dengan aktuator.
Output Device


Baik hanya berupa tampilan maupun actuator, perangkat keluaran memiliki jenis digital dan analog. Keluaran digital adalah keluaran dengan 2 kemungkinan kondisi yaitu On /Off, High/Low, atau 1/0. Sedangkan keluaran analog dapat mengeluarkan beberapa kondisi seperti seberapa terang lapu menyala, seberapa cepat motor berputar dan lain-lain. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa keluaran digital yang digunakan dalam Otomasi Industri.

Lampu
Lampu adalah salah satu perangkat output yang digunakan sebagai tanda dari suatu kondisi. Secara umum lampu yang digunakan dalam otomasi di industry adalah lampu dengan tegangan aktiv 24V DC, namun tidak menutup kemungkinan terdapat lampu dengan spesifikasi yang lain. Warna dan cara menyalakan lampu dapat dijadikan tanda proses kerja apa yang sedang berlangsung dan tanda kondisi sistem yang sedang terjadi seperti running, idle, error dan lainnya.

lampu panel
Gambar di atas merupakan contoh penggunaan lampu pada sistem otomasi. Lampu-lampu yang terpasang pana panel dapat dijadikan indicator perangkat output yang sedang bekerja.

ST56B ST56L Tower Lamp
Lampu pada tower lamp dijadikan indicator kondisi mesin yang sedang berlangsung. Setiap warna lampu dapat memberikan kode tentang status operasional mesin.

Display Panel
Display panel dapat memberikan informasi sebuah kondisi yang lebih rinci daripada lampu. Display panel memungkinkan untuk menampilkan nilai dari sebuah besaran seperti suhu, tekanan dan lain – lain dalam angka. Display panel juga memungkinkan kita menampilkan informasi grafis seperti grafik, chart, atau trend sebuah nilai pengukuran.

display panel
Pada umumnya display panel juga dapat difungsikan sebagai input dengan menambahkan beberapa soft button atau touchscreen panel.

Motor Listrik
Motor listrik adalah sebuah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor Listrik merupakan aktuator paling banyak digunakan di dunia industri karena mudah dioperasikan, dikendalikan dan mudah dalam penyediaan sumber tenaga listrik. Berikut ini adalah pengelompokkan motor listrik yang ada di industri :
  • Motor AC 1 atau 3 phasa atau disebut juga dengan motor induksi digunakan untuk sistem dengan putaran relative konstan dengan tidak mengutamakan kepresisian jumlah putaran maupun kecepatan putaran. Umumnya digunakan pada konveyor, blower dan lain – lain. Pemilihan jumlah phasa didasarkan pada beban yang dikendalikan oleh motor tersebut. Pengaturan kecepatan motor AC contohnya pada konveyor dapat dilakukan dengan menambahkan Inverter sebagai pengatur frequensi sumber.

conveyor speed control
  • Motor DC Magnet Permanent, Motor DC jenis ini adalah yang paling banyak digunakan, karena mudah dalam pengendalian  seperti kecepatan putaran, mampu menghasilkan torsi yang besar dan relative lebih murah daripada motor DC yang lain. Motor DC magnet permanent digunakan pada beban dengan torsi yang cukup besar seperti pada extruder, spindle pada mesin, pemutar mixer, pengangkat beban pada Crane dan lain – lain.
aplikasi DC motor
Solenoid
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan secara rapat. Saat diberi arus listrik, kumparan tersebut akan memiliki medan magnet sehingga mampu mendorong atau menarik benda logam. Jika terdapat batang logam dan ditempatkan sebagian panjangnya di dalam solenoid, batang tersebut akan bergerak masuk ke dalam solenoid saat arus dialirkan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas, membuka pintu, atau mengoperasikan komponen lain. Aplikasi solenoid paling luas ada pada pengendalian valve pada pneumatic dan hindrolik. Gamar di bawah adalah penerapan Solenoid pada valve, yang selanjutnya secara umum dikenal dengan Solenoid Valve.
Solenoid Valve 
Heater
Heater merupakan elemen pemanas yang berfungsi untuk menaikkan suhu zat atau menaikkan volume gas. Penggunaan heater biasanya akan dipasangkan dengan sensor suhu dan perangat kendali Temperature Control.
heater dan temperature control
Heater banyak digunakan pada sistem Industri yang memerlukan pengkondisian suhu suatu zat, material atau ruangan. Penggunaan Temperatur Control adalah sebagai perantara untuk mempermudah penilaian suhu High atau Low.

Setelah mengetahui komponen – komponen dasar pada Otomasi Industri, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rangkaian kendali dan logika dasar yang umum berada pada sebuah sistem Otomasi Industri, baik konvensional maupun menggunakan PLC.

0 comments

Post a Comment