Wednesday, 18 May 2016

Penyebab Murka Allah Terhadap Kota-Kota Terkena Banjir Besar

Unik Terpopuler - Peyebab Murka Allah Terhadap Kota-Kota Terkana Bajir Besar,  Hujan deras yang turun hampir merata di seluruh daerah Jakarta dan daerah lain di Indonesia sejak pekan lalu telah menyebabkan banjir di beberapa tempat. Salah satunya adalah yang berdampak pada meluapnya debit sungai cikeas, Kepala Pusat data informasi dan Humas BNPB(Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengatakan 'Pada tahun sepekan lalu tanggul sungai cikeas tidak mampu menahan lebih debit sungai hingga jebol', ini menyebabkan patahan tanggul sekitar 10 Meter dan rembesan air sepanjang 1 KM. Sehingga Debit sungai membanjiri pemukiman di kota Bekasi.

Peyebab Murka Allah Terhadap Kota-Kota Terkana Bajir Besar

Akibat banjir di Bekasi ini, setidaknya 600 kepala keluarga atau kurang lebih 9000 jiwa terdampak langsung akibat rumahnya terendam banjir dengan ketinggian berfariasi mulai dari 500 cm hingga 3 meter. Bukan hanya di Bekasi, akibat curah hujan tinggi beberapa kawasan di jakartapun masih terendam banjir. Selain itu dibeberapa daerah di Indonesia juga terendam banjir dan bahkan hingga menelan korban jiwa yaitu di Samarinda Kalimantan Timur, seorang warga tewas akibat tersengat listrik ketika korban hendak mematikan listrik dari genst yang digunakan untuk penerang rumahnya.Ternyata fenomena banjir ini bukan hanya ada di Indonesia, di beberapa negara juga terendam banjir akibat hujan deras dan air sungai setempat seperti di Pakistan, Amerika Serikat dan DLL.

Tahukah anda bahwa di dalam Al-Qur'an ALLAH SWT telah menjelaskan beberapa penyebab terjadinya banjir bahkan sebelum para ilmuan menemukan penyebab dari banjir tersebut. Di dalam Al-qur'an di jelaskan bahwa banjir pernah menelan korban jiwa dari kaum Adam Negeri Sabah dan kaum Nabi Nuh SAW. Diantara firman-firman Allah SWT tentang banjir adalah "Maka di musnakanlah mereka oleh suara yang mengguntur dengan hak dan kami jadikan mereka sebagai sampah banjir, maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu". Al-Qur'an surat Al-mu'minu ayat 23.

Kemudian Allah SWT juga berfirman yang artinya "Dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal diantara mereka 1000 tahun kurang 50 tahun. Maka mereka di timpa banjir besar dan mereka adalah orang-orang yang zalim". Al-qur'an surat Al Ankabut ayat 29.

Dapat diketahui bahwa banjir adalah salah satu musibah dari Allah SWT bagi umatnya yang zalim, berlaku zalim bukan hanya pada manusia tapi juga kepada alam lingkungan tempat mereka tinggal. Pada kaum Nabi Hud misalnya kaum yang terkenal dengan kaum yang cerdas, namun kecerdasan tersebut membuat mereka sombong dan zalim terutama dengan mendirikan bangunan gedung-gedung tingkat yang pengunaanya sia-sia.

Pada dasarnya terdapat beberapa faktor penyebab banjir diantaranya adalah kurangnya lahan penyerapan air hujan oleh bumi, karena tanah yang di aspal dan bersemen, serta bagun-bangunan tidak ramah lingkungan yang memenuhi area aliran air hujan. Ini menyebabkan serapan terhadap air hujan pada bumi tidak berjalan lancar dan dengan intensitas hujan yang tinggi tentu akan mengakibatkan banjir.


Kemudian yang sering kita jumpai adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama di sungai, hal inilah yang menyebabkan aliran sungai terganggu dan akan meluap menjadi air bah yang membanjiri perkotaan saat hujan deras. Dari contoh 2 kaum yang di hajab oleh Allah SWT dengan banjir dan dari akar masalah banjir tersebut, maka tidak dapat di pungkiri bahwa penyebab utama banjir adalah akibat ulah tangan manusia. Dan inipun telah Allah SWT jelaskan dalam firmannya yang artinya "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut, disebabkan karena perbuatan tangan manusia. Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akhirat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar", Al-qur'an surat Ar-Rum 41. Untuk itu berkaca dari fenomena banjir ini mari kita tingkatkan kesadaran kita pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan kita, demi mengharap nikmat dan rido Allah SWT.

0 comments

Post a Comment